Di Tata Surya kita mengenal keberadaan Sabuk Asteroid di antara Mars
dan Jupiter juga sabuk Kuiper yang beranggotakan obyek batuan dan es di
area luar planet Neptunus.
Ketika penemuan planet di bintang lain semakin banyak, ada pertanyaan
lain yang muncul apakah keberadaan sabuk asteroid seperti yang ada di
Tata Surya juga ada di sistem bintang lainnya? Tahun 2006, saya
melakukan simulasi menggunakan Stargen dan menemukan kalau sistem serupa
Tata Surya dan juga keberadaan sabuk asteroid cukup umum ditemui di
sistem bintang lainnya. Meskipun sebagian besar ditemukan di area
terluar sistem seperti halnya Sabuk Kuiper.
Di tahun 2008, pengamatan pada Epsilon Eridani
menemukan keberadaan dua buah sabuk serupa sabuk asteroid di sistem
bintang tersebut. Salah satunya bahkan dikategorikan sama dengan sabuk
asteroid di antara Mars dan Jupiter.
Setelah Epsilon Eridani, tampaknya sabuk asteroid juga ditemukan
bintang terang kedua di langit utara yakni bintang Vega yang berada di
rasi Lyra. Vega atau alfa Lyra merupakan bintang paling terang di rasi
tersebut. Penemuan sabuk asteroid di Vega disampaikan dalam pertemuan
American Astronomical Societies yang ke 221 di Long Beach oleh Kate Su
dari Steward Observatory di University of Arizona, Tucson yang merupakan pimpinan peneliti dalam pencarian Sabuk Asteroid di Vega.
Sabuk Asteroid
Data pengamatan Teleskop Spitzer milik NASA dan Teleskop Herschel milik
ESA menunjukkan keberadaan sabuk asteroid yang lebar di sekeliling
bintang Vega. Keberadaan sabuk asteroid di Vega mirip dengan yang
ditemukan di Fomalhaut. Data menunjukkan keberadaan sabuk dalam dan luar
di Vega yang dipisah oleh sebuah gap. Sabuk dalam merupakan sabuk yang
hangat sedang sbauk terluar merupakan sabuk dingin. Arsitektur yang sama
juga bisa kita lihat di Tata Surya dalam bentuk Sabuk Asteroid dan
Sabuk Kuiper
Bagian dalam sabuk ini hangat sedang bagian terluarnya dingin dan
dipisahkan oleh sebuah gap di antara bagian terdalam dan terluar.
Arsitektur yang sama juga ditemukan pada Sabuk Asteroid dan Sabuk Kuiper
di Tata Surya.
Pertanyaannya, apa yang mempertahankan keberadaan sabuk tersebut di
Vega dan Fomalhaut? Kemungkinan terbesar adalah keberadaan multi planet
di bintang tersebut. Di Tata Surya sabuk asteroid di antara Mars dan
Jupiter bisa dipertahankan keberadaannya oleh gravitasi antara planet
kebumian Mars dan planet gas raksasa Jupiter sedangkan Sabuk Kuiper
dijaga oleh planet gas raksasa di dekatnya.
Sistem Multi Planet
Penemuan sabuk asteroid di Vega dan Fomalhaut di awal tahun 2013 menjadi
bukti keberadaan sistem multi planet sebagai sistem yang umum di
bintang lain. Ada kemiripan antara Vega dan Fomalhaut yakni keduanya
memiliki massa dua kali massa Matahari dan tampak kebiruan dalam cahaya
tampak.
Keduanya juga berada cukup dekat pada kisaran jarak 25 tahun
cahaya dengan usia lebih dari 400 juta tahun. Vega diperkirakan akan
mendekati ulang tahunnya yang ke 600 juta tahun. Bintang Fomalhaut
memiliki sebuah planet yang berada di tepi dalam sabuk kometnya.
Teleskop Spitzer dan Herschel mendeteksi cahaya infra merah yang di
pancarkan oleh debu yang hangat dan dingin di pita diskret yang ada
disekeliling Vega dan Fomalhaut. Data inilah yang membawa para astronom
untuk menemukan sabuk asteroid di Vega sekaligus mengkonfirmasi
keberadaan sabuk lainnya di sekeliling kedua bintang. Sabuk di sekitar
kedua bintang diisi oleh debu serpihan tabrakan komet. Untuk sabuk dalam
di kedua sistem tidak tampak dalam cahaya tampak sebagai akibat binar
terang cahaya bintang.
Sabuk dalam dan luar di kedua bintang memiliki materi yang lebih
banyak dibanding sabuk asteroid dan sabuk kuiper. Tidak mengherankan
karena kedua sistem yang lebih muda dari Tata Surya dan masih
membutuhkan beberapa ratus juta tahun lagi untuk membersihkan areanya.
Sistem di kedua bintang terbentuk dari awan gas dan debu yang lebih
masif dibanding awan gas dan debu pembentuk Tata Surya.
Kemiripan lain juga tampak pada jarak kedua sabuk di kedua bintang
yang proporsional dengan jarak antara sabuk asteroid dan sabuk kuiper di
Tata Surya dengan perbandingan 1:10. Sabuk terluar berada pada jarak 10
kali lebih jauh dibanding jarak sabuk dalam.
Gap atau kesenjangan yang
besar di antara kedua sabuk tampaknya bisa dijawab dengan keberadaan
beberapa planet yang belum terdeteksi. Sebesar apakah planet itu memang
tidak diketahui. Akan tetapi planet yang ada tentunya punya kemampuan
untuk membersihkan area di antara kedua sabuk. Bisa saja planet di gap
tersebut seukuran Jupiter atau lebih kecil.
Sebagai pembanding, tinjau sistem bintang HR 8799 yang memiliki empat
buah planet yang menyapu bersih area di antara puing-puing debu.
Yang pasti, gap di antara sabuk dalam dan luar memang mengindikasikan
keberadaan multi planet yang mengorbit Vega dan Fomalhaut. Dan jika
memang ada planet di sana tentunya ia tidak akan tersembunyi selamanya
dari mata yang memandang dari Bumi. Salah satu instrumentasi yang akan
bisa menyingkap misteri itu adalah James Webb Telescope yang kelak akan bertugas di angkasa.
Sumber : http://langitselatan.com/2013/01/09/sabuk-asteroid-di-vega/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar